Pages

Tuesday, June 24, 2014

Macam-macam Komponen Abiotik dalam Ekosistem

Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimiawi yang terdapar dalam ekosistem sebagai medium (substract) untuk berlangsungnya suatu kehidupan. Macam-macam komponen abiotik dalam ekosistem meliputi udara, air, tanah, garam mineral, sinar matahari, suhu, kelembaban, dan derajat keasaman (pH).

1. Udara
Komponen abiotik  dalam Ekosistem yang pertama dan utama adalah udara. Udara merupakan sekumpulan gas pembentuk lapisan atmosfer yang menyelimuti permukaan bumi. Udara bersih dan kering di atmosfer mengandung gas dengan komposisi yang permanen, yaitu

  • 78,09% nitrogen(N2) ; 
  • 21,94% oksigen (O2); 
  • 0,032% karbon dioksida (CO2), 
  • dan gas lain (Ne, He, Kr, Xe, H2, CH4, N2O). 

Selain itu, udara juga mengandung gas yang jumlahnya bisa tidak tetap (berubah-ubah), yaitu uap air (H2O), ozon (O3), Sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen dioksida (NO2). Udara memiliki fungsi penting untuk menunjang kehidupan penghuni ekosistem. Contohnya, gas O2 untuk respirasi makhluk hidup dan gas CO2 untuk proses fotosintesis tumbuhan.

Macam-macam Komponen Abiotik dalam Ekosistem
2. Air
Komponen abiotik  dalam Ekosistem yang kedua adalah air. Air mengandung berbagai jenis unsur atau senyawa kimia yang jumlahnya bervariasi, contohnya natrium, amonium, kalsium, nitrit, nitrat, dan fosfat. Jumlah unsur yang terkandung di dalam air bergantung pada kualitas udara dan tanah yang dilalui oleh air tersebut. Air dapat berubah wujud menjadi uap, cairan, atau es;,bergantung suhu lingkungan di sekitarnya. Volume air di bumi mencapai 1,4 milyar km³, sebagian besar berupa air laut dengan perincian 97% berupa air laut, 2% berupa gunung es di kedua kutub bumi, 0,75% berupa air tawar (mata air, airsungai, danau, air tanah), dan selebihnya berupa uap air.

3. Tanah 
Komponen abiotik dalam Ekosistem yang ketiga adalah tanah. Tanah terbentuk karena proses destruktif yaitu pelapukan batuan serta pembusukan senyawa organik dan sintesis (pembuatan mineral). Komponen utama dari tanah ialah bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. Tumbuhan mengambil air dan garam-garam mineral dari dalam tanah. Sementara manusia menggunakan tanah untuk keperluan lahan pemukiman, pertanian, peternakan, perindustrian, perkantoran, pertambangan, dan kegiantan transportasi.

4. Garam Mineral
Komponen abiotik dalam Ekosistem yang keempat adalah garam mineral. Tumbuhan menyerap garam mineral dari dalam tanah untuk pertumbuhannya. Hewan dan manusia memerlukan garam mineral untuk menjaga keseimbangan asam dan basa, mengatur kerja alat-alat tubuh, dan diguanakan pada proses metabolisme.

5. Sinar Matahari
Komponen abiotik  dalam Ekosistem yang kelima adalah sinar matahari. Sinar matahari merupakan sumber energi bagi seluruh kehidupan di muka bumi. Di dalam ekosistem, energi dialirkan dari suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya dalam bentuk transformasi energi. Sebagaian kecil sinar matahari mencapai permukaan bumi untuk kelangsungan makhluk disana.

6. Suhu 
Komponen abiotik  dalam Ekosistem yang keenam adalah suhu. Suhu merupakan derajat energi panas yang berasal dari radiasi sinar, terutama yang bersumber dari matahari. Suhu udara berbeda-beda di ekosistem satu dengan yang lainnya, bergantung pada letak garis lintang (latitude) dan ketinggian tempat (altitude). Makin dekat dengan kutub, suhu udara semakin dingin dan kering. Suhu merupakan faktor pembatas bagi kehidupan dan mempengaruhi keanekaragamn hayati di suatu ekosistem. Pada umumnya, makhluk hidup dapat mempertahankan hidupnya pada suhu lingkungan 0 derajat celcius sampai 40 derajat celcius. Beberapa jenis makhluk hidup melakukan hibernasi (tidak aktif) pada suhu yang sangat rendah, namun akan aktif dan berkembang biak apabila suhu lingkungan sudah kembali normal

7. Kelembapan 
Komponen abiotik dalam Ekosistem yang ketujuh adalah udara. Kelembaban di suatu ekosistem dipengaruhi oleh intensitas dari sinar matahari, angin, dan curah hujan. Kelembaban sangat memengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan. Daerah dengan tingkat kelembaban berbeda akan menghasilkan ekosistem dengan komposisi tumbuhan yang berbeda pula.

8. Derajat Keasaman (pH)
Komponen abiotik dalam Ekosistem yang kedelapan adalah derajat keasaman. keadaan pH tanah berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan di atasnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada pH optimum, yaitu berkiar 5,8 - 7,2. Nilai pH tanah dipengaruhi oleh curah hujan, penggunaan pupuk, aktivitas akar tanaman dan penguraian mineral tanah.

9. Topografi
Komponen abiotik dalam Ekosistem yang kesembilan adalah topografi. Topografi adalah keadaan naik turun ataupun tinggi rendahnya permukaan bumi. Topografi memegaruhi keadaan iklim menyangkut suhu dan kelembaban udara. Topografi menentukan keanekaragaman hayati  di suatu wilayah dan penyebab suatu organisme.

No comments:

Post a Comment

Lihat Juga

Jelaskan mekanisme konjugasi pada Spirogyra

Konjugasi adalah salah satu bentuk reproduksi seksual yang ditemukan pada Spirogyra, yang merupakan salah satu jenis ganggang hijau filamen ...

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "