1. Hormon testiskular
a. Testosteron, memiliki beberapa fungsi, yaitu:
-Pada saat janin, untuk diferensiasi saluran kelamin internal dan genitalia luar, serta menstimulasi penurunan testis ke dalam skrotum.
-Ketika mencapai usia pubertas, testosteron berfungsi untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan ciri-ciri seks sekunder, seperti perkemangan organ genitalia; pendistribusian rambut sebagai ciri khas laki-laki; pembesaran laring; penebalan pita suara yang menghasilkan suara rendah; meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit sehingga kulit menjadi lebih gelap dan kasar; meningkatkan aktivitas kelenjar keringat dan sebasea yang terkadang memicu jerawat; serta meningkatkan massa otot dan tulang, laju metabolisme, jumlah sel darah merah, dan kapasitas pengikatan oksigen
b. Androstenedion, sebagai perkusor untuk hormon estrogen pada laki-laki.
c. Dihidrotestosteron (DHT), untuk pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genitalia laki-laki.
d. Inhibin dan protein pengikat androgen, dihasilkan oleh sel-sel Sertoli dan berfungsi untuk merespons sekresi FSH.
2. Hormon hipofisis
a. FSH (follicle stimulating hormone), memiliki reseptor pada sel tubulus seminiferus yang beroeran dalam spermatogenesis.
b. LH (luteinizing hormone) atau ICSH (interstitial cell stimulating hormone), memiliki reseptor pada sel-sel interstisial yang berfungsi merangsang sel-sel interstisial di dalam testis untuk berkembang dan menyekresikan testosteron.
3. Hormon hipotalamus, yaitu GnRH (gonadotropin releasing hormone), berfungsi merangsang kelenjar hipofisis mengeluarkan LH dan FSH, serta mengatur mekanisme umpan balik negatif dalam sintesis dan sekresi testosteron. Jika kadar testosteron menurun, produksi GnRH meningkat. GnRH selanjutnya menstimulasi sekresi FSH dan LH. FSH menstimulasi spermatogenesis, sedangkan LH menstimulasi produksi testosteron. Perkembangan pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi GnRH.
No comments:
Post a Comment