Pages

Sunday, November 30, 2014

Sejarah Penemuan Sel Makhluk Hidup

Sel adalah penyusun makhluk hidup secara struktural. Diantara makhluk hidup di muka bumi ini, ada yang bersel satu, ada juga yang bersel banyak. Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup sehingga sel tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian lain yang lebih kecil yang dapat berdiri sendiri. Selain itu, sel juga merupakan kesatuan fungsional kehidupan, artinya sel dapat melakukan proses-proses kehidupan seperti perombakan, sintesis, respirasi, dan lain sebagainya.


Sejarah Penemuan Sel

Kapan dan siapa penemu sel pertama kalinya ? Seorang ilmuwan bernama Robert Hooke Pada tahun 1665 mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan sebuah mikroskop. Robert Hooke menemukan adanya ruang-ruang kosong pada sayatan gabus itu yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya. Dia kemudian menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae yang berarti sel. Sel yang ditemukannya saat itu merupakan sel-sel gabus yang telah mati.

Sejarah Penemuan Sel Makhluk Hidup
Sel Gabus
Sejak penemuan Robert Hooke itulah, banyak ilmuwan kemudian berlomba-lomba untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang sel. Salah satunya adalah  Antonie van Leeuwenhoek (Ilmuwan dari Belanda). Ilmuwan yang lahir pada tahun 1632 ini merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakannya untuk mengamati air yang direndami jerami. Antonie menemukan organisme yang terlihat bergerak-gerak di dalam air, yang selanjutnya dinamakan bakteri. Antonie van Leeuwenhoek yang meninggal pada tahun 1732 ini merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.

Perkembangan penemuan tentang sel menimbulkan berbagai persepsi tentang sel. Dari sinilah selanjutnya berkembang beberapa teori-teori tentang sel, antara lain sebagai berikut.

a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup

Teori tersebut dikemukakan oleh dua orang ilmuwan, yang pertama ahli botani berkebangsaan Jerman bermana Jacob Schleiden (1804–1881) dan kedua  adalah Theodor Schwan (1810–1882). Pada tahun 1839, Schleiden melakukan pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Sedangkan Theodor Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan pada waktu yang bersamaan.

Dari hasil pengamatan mereka, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

  1. Setiap makhluk hidup terdiri dari sel.
  2. Sel adalah unit struktural terkecil pada makhluk hidup.
  3. Organisme bersel tunggal terdiri hanya dari sebuah sel, sedangkan organisme lain yang tersusun lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak.


b. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup

Pada perkembangannya, seorang ilmuwan bernama Max Schultze (1825–1874) menyebutkan bahwa protoplasma adalah dasar dari fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian dari struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting dari suatu sel sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan pernyataan Max Schultze tersebut, muncullah teori sel baru yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan.


c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup

Seorang ilmuwan yang bernama Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa semua sel berasal dari sel sebelumnya (omnis cellula ex cellulae).


d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang mendorong penemuan kromosom (unit-unit penurunan sifat yang terdapat dalam nukleus). Di dalam kromosom terdapat suatu unit pembawa sifatyang disebut gen. Dipicu oleh penemuan tersebut, muncullah teori bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk hidup.

Penemuan-penemuan lain yang juga mendukung perkembangan teori sel sebagai berikut.

  1. Seorang ilmuwan biologi dari Skotlandia bernama Robert Brown (1812), menemukan benda kecil yang terapung dalam cairan sel yang disebutnya nukleus.
  2. Felix Durjadin (1835), berpendapat bahwa bagian yang paling penting dari sel adalah cairan sel yang sekarang disebut protoplasma.
  3. Johanes Purkinye (1787–1869), ilmuwan pertama yang mengajukan istilah protoplasma untuk menamai bahan embrional dari sel telur.


No comments:

Post a Comment

Lihat Juga

Jelaskan mekanisme konjugasi pada Spirogyra

Konjugasi adalah salah satu bentuk reproduksi seksual yang ditemukan pada Spirogyra, yang merupakan salah satu jenis ganggang hijau filamen ...

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "