Konjugasi adalah salah satu bentuk reproduksi seksual yang ditemukan pada Spirogyra, yang merupakan salah satu jenis ganggang hijau filamen yang memiliki bentuk spiral khasnya. Mekanisme konjugasi pada Spirogyra melibatkan pertukaran materi genetik antara dua individu yang berdekatan.
Berikut adalah langkah-langkah mekanisme konjugasi pada Spirogyra:
- Persiapan: Saat kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, Spirogyra mengalami kondisi stres yang merangsang proses konjugasi. Sel-sel Spirogyra yang berdekatan dan sejajar di filamen yang berbeda akan mengalami pembelahan inti tanpa pembelahan sitoplasma, sehingga terbentuk dua inti dalam satu sel.
- Konjugasi: Proses konjugasi dimulai ketika dua filamen Spirogyra yang berdekatan membentuk jembatan silinder yang disebut "konjugan". Jembatan ini terbentuk oleh sel-sel khusus yang disebut sel konjugasi. Selanjutnya, dinding sel di antara sel konjugasi mencair sehingga sitoplasma keduanya tersambung.
- Pertukaran Materi Genetik: Setelah terbentuknya jembatan konjugasi, terjadi pertukaran materi genetik antara dua individu Spirogyra yang terlibat. Inti sel yang lebih kecil (mikronukleus) di dalam kedua individu akan saling berpindah melalui jembatan konjugasi. Pertukaran materi genetik ini disebut "pindah silang" (crossing over), yang menghasilkan kombinasi genetik baru dalam sel-sel Spirogyra.
- Pembentukan Zigot: Setelah pertukaran materi genetik selesai, inti mikronukleus yang berisi materi genetik yang saling pindah akan bergabung dengan inti yang lebih besar (makronukleus) di dalam sel. Gabungan kedua inti ini membentuk struktur yang disebut zigot.
- Perkembangan Zigot: Zigot akan berkembang menjadi struktur yang tahan lama yang disebut "spora berdinding tebal" atau "zigospore". Zigospore ini kemudian akan berdiam dalam kondisi yang tidak menguntungkan sampai kondisi lingkungan membaik.
- Pembentukan Filamen Baru: Ketika kondisi lingkungan membaik, zigospore akan berkecambah dan membentuk filamen baru Spirogyra yang dewasa. Filamen ini akan tumbuh dan berkembang menjadi individu Spirogyra yang baru.
Mekanisme konjugasi pada Spirogyra memungkinkan adanya variasi genetik dalam populasi, yang penting untuk meningkatkan adaptasi dan kelangsungan hidup organisme tersebut.